Permasalahan pengelolaan sampah selalu menjadi masalah hampir di setiap tingkat wilayah. Pengelolaan sampah ini dapat dimulai dari tingkat rumah tangga. Limbah organik rumah tangga kerap menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi habitat bagi hewan-hewan seperti tikus, lalat, dan kecoa yang bisa menjadi vektor penyakit. Maka dari itu, KKN Unsoed bersama warga desa Harjowinangun mengadakan pembuatan home waste decomposer sebagai strategi pengelolaan sampah organik rumah tangga.
Home waste decomposer adalah lubang pembuangan sampah organik rumah tangga untuk mengubah sampah menjadi kompos dalam 6 minggu. Pengomposan limbah rumah tangga ini menghasilkan keuntungan ganda yaitu pengelolaan sampah menjadi tepat guna dan keuntungan komersial yang tinggi, karena harga jual pupuk kompos cukup tinggi. Kompos yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman di pekarangan.
Home waste decomposer dibuat di pekarangan rumah warga, sehingga mudah dijangkau. Decomposer yang dibuat di bawah pohon buah juga dapat meningkatkan kesuburan pohon. Home waste decomposer dibuat dengan menggali lubang hingga kedalaman 80-100 cm dengan ukuran mulut diameter 30 cm. Pada mulut lubang dipasangi ember yang telah dipotong bagian dasarnya dan posisi sedikit ditinggikan dari tanah. Home waste decomposer ini dapat diisi limbah organik rumah tangga, seperti nasi, sayuran, tulang, dan lainnya. Decomposer selalu dalam keadaan tertutup oleh tutup ember. Hasil decomposer dapat digunakan 6 minggu setelah memasukan sampah atau setelah sampah berubah menyerupai tanah.
Editor: KKN UNSOED 2023